12 Juni, 2008

SEMINAR (HEAT STRESS)


Dalam seminar yang saya lakukan di Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur, 11 Juni 2008 yang lalu, ini merupakan tugas dari perusahaan. Tentunya topic telah dipilih sedemikian rupa agar sesuai dengan kondisi saat ini, yaitu musim kemarau, dimana akan banyak terjadi kasus heat stress. Seminar di hadiri sekita 20 an orang peternak atau manager farm.

Saya hanya memfokuskan bahasan akan efek dari heat stress terhadap terganggunya sistim kekebalan tubuh, yang pada akhirnya nanti akan meningkatkan terjadinya kasus penyakit baik bacterial maupun viral.

Ada beberapa pertanyaan peserta seminar terhadap saya seperti dibawah ini;
1. Bapak H. Kosim bertanya, kenapa pada kasus heat stress ayam yang banyak mati selalu ayam yang bobotnya paling berat ? Jawaban saya adalah, semakin berat suatu ayam tentunya akan semakin banyak panas yang harus dia keluarkan dari dalam tubuhnya, sehingga pada akhirnya nanti akan banyak mengganggu jantung dan ginjal ayam tersebut yang pada akhirnya mengakibatkan kematian.

2. Bapak Rosid bertanya, Apakah ayam kampung dan ayam buras sama reaksinya terhadap kejadian heat stress ? Jawaban saya adalah, reaksi tentunya sama, tapi ketahanan terhadap heat stress tentunya ayam kampung jauh lebih tahan dibandingkan dengan ayam buras, kenapa? Karena ayam kampung secara genetic telah menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan, sementara ayam buras dengan proses seleksi yang sedemikian rupa akan mengalami gangguan dalam beradaptasi dengan linkungan yang ada
3. Bapak H. kosim bertanya lagi, pada saat ini sering terjadi kasus pernafasan di farmnya, diobati tidak sembuh-sembuh? Jawaban saya, kemungkinan terjadi kasus viral seperti IB atau ND
4. Bapak Drh. Suryo bertanya, apa ada hubungan kejadian heat stress dengan kwalitas kerabang telur dan apakah perlu penyesuaian formula pakan pada saat kemarau? Jawaban saya adalah sangat berhubungan, kita ketahui pada saat heat stress ayam akan melakukan panting untuk mengeluarkan panas dari tubuhnya secara evaporasi, akibatnya CO2 banyak dikeluarkan dari dalam tubuh sehingga calsium dari dalam tubuh semakin banya dikeluarkan melalui ginjal. Tentunya pada akhirnya calsium yang ditransfer ke saluran reproduksi dan tulang akan semakin berkurang, dan akibat lanjutannya adalah kwalitas telur semakin jelek dan kerapuhan tulang juga sering terjadi.
5. Mbak Desi bertanya, kenapa pada saat panas nafsu makan ayam berkurang? Jawaban saya adalah akibat adanya panting tadi dan CO2 banyak dikeluarkan akan mengakibatkan cairan tubuh semakin alkalis dan pada akhirnya nafsu makan semakin menurun.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari seminar kali ini adalah bahwa heat stress telah menjadi suatu kasus yang menjadi perhatian penting bagi peternak, ini merupakan suatu gambaran bahwa dengan adanya perubahan iklim dan pemanasan global, heat stress bukan lagi menjadi kasus yang dapat diremehkan. Adopsi teknologi perkandangan juga sudah harus ditingkatkan, seperti sistim kandang tertutup (close house), serta peningkatan pemberian obat-obatan yang dapat mengurangi efek dari heat stress tersebut.

Tidak ada komentar: